Ahlan Wasahlan...Hidup dengan Syari'at Islam atau Mati sebagai Syuhada by Mujahid Dunia Cyber (Ujang Ian)

Rabu, 09 Januari 2008

CENDEKIAWAN MUSLIM INDONESIA MENARI DENGAN ZIONIS ISRAEL


Saat kaum Muslimin dan Kristen Palestina menderita karena dijajah dan dibantai Zionis Israel, lima delegasi cendekiawan Muslim asal Indonesia, sebagaimana diberitakan Ynet News (7/12), sebuah situs berita Israel, baru-baru ini dikabarkan telah menemui Presiden Israel, Shimon Peres.

Jerussalem Post tanggal 8 Desember 2007, juga memberitakan, lima rombongan Indonesia itu akan menghabiskan waktu selama seminggu di Israel, disponsori Simon Wiesenthal Center dan LibForAll Foundation.

Lima anggota rombongan asal Indonesia itu, kata Jerussalem Post , mewakili dua organisasi Islam terbesar di dunia dari segi jumlah klaim anggota; Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Syafiq Mugni mendapat hadiah dari Peres berupa sebuah kippa yang dirajut dengan kata "shalom" dalam bahasa Ibrani yang artinya 'Kedamaian'. Kippa, yang dikenal sebagai simbol keagamaan dalam agama Yahudi itu langsung disematkan Peres kepada para tamu asal Indonesia tersebut.

Selanjutnya, mereka melanjutkan pembicaraan seputar berbagai topik termasuk ekonomi, politik, agama dan perayaan hari jadi Israel ke-60 bulan Mei 2008 mendatang.

Shimon Peres menyatakan, Israel berbahagia bisa masuk dan berhubungan dengan Indonesia serta mengundang para pemimpinnya. Ia akan mengundang kembali para tokoh Indonesia untuk doa untuk perdamaian di saat Negeri Zionis ini akan memperingati hari jadinya ke-60 nanti bulan Mei 2008.

Dalam kesempatan itu, Peres juga mengatakan, musuh Israel bukanlah Islam, tapi "teror". Syafiq Mugni dalam kesempatan itu menjelaskan tentang Indonesia menyangkut perkembangan ekonominya, demokrasi dan sistem kependidikannya.

Menurut Syafiq, dirinya berharap Muslim Indonesia semakin toleran meski sebagaian juga masih ada yang menentang demokrasi.

Senada dengan Syafiq, Abdul A'la (Wakil NU), mengakui masih ada kelompok kecil "ekstrimis" Muslim di Indonesia.

Ditemani Kepala Wiesenthal Center Associate, Rabbi Abraham CooPeres dan CEO, LibForAll Foundation, C.C. Holland Taylor, delegasi aktivis ormas NU dan Muhammadiyah ikut serta dalam suatu upacara cahaya lilin Hanukka yang diikuti dengan tarian di Hesder Yeshiva di Kiryat Shmona.

2 komentar:

Danang Setya Praman mengatakan...

assalamualaikum wrb wrt
allahu akbar
semoga islam semakin berkembang dan terus berjaya dengan semakin bertambahnya usia bumi

wassalamualaikum wrb.wrt

Danang Setya Praman mengatakan...

assalamualaikum

Jilbab Syari"ah lho...

Jilbab Syari"ah lho...
Menjadi shalehah tujuan hidupku, meraih ridha Allah dengan mengaplikasikan syari'ahNya...